Minggu, 14 Juni 2009

Aktivitas Bpk.HM.Waryono

"Pondok Pesantren Modern Sahid merupakan pesantren pertama di Indonesia yang meraih sertifikat ISO 9001-2000," ujar Dirjen Pendidikan Islam Depag, Muhammad Ali, pada acara penyerahan sertifikat Sistem Manajemen Mutu itu di Komplek Padepokan Sahid Wisata, Gunung Menyan, Pamijahan, Bogor, Selasa (27/5).

Siang itu sertifikat ISO 9001-2000 diserahkan oleh Direktur PT SGS Indonesia, Paul Kanwar, kepada pendiri Pondok Pesantren Modern Sahid, Prof Dr H Sukamdani Sahid Gitosardjono dan istri, Hj Juliah Sukamdani. Hadir pada acara itu Atase Agama dan Pendidikan Kedubes Mesir di Indonesia M Taufiq, pakar tafsir Prof Dr HM Quraish Shihab MA, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Zaenal Abidin MPdI, Rektor Universitas Sahid Prof Dr Ir H Hidayat Syarif MS, dan lain-lain.

Ali yang mewakili Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni yang berhalangan hadir mengatakan pondok pesantren harus terus-menerus melakukan continous improvement dan continous development. Termasuk di dalamnya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan. Baik kepada para santri, karyawan, guru/ustadz, maupun masyarakat. Dengan perbaikan yang terus-menerus, katanya, pondok pesantren bisa meningkatkan mutunya.

Ia menyebutkan, ISO yang diterima oleh Pondok Pesantren Modern Sahid ini diharapkan dapat menjadi model untuk skala nasional. Sebab, kepuasan layanan tidak hanya untuk santri tapi juga seluruh stake holder, termasuk pemerintah.

Sementara itu Sukamdani menyebutkan, melalui Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah, Pondok Pesantren Modern Sahid berupaya mencetak santri yang berakhlak Islami, unggul dalam prestasi, berbudaya Indonesia, dan siap bersaing di era globalisasi. "Inilah prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan Pondok Pesantren Modern Sahid yang terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan zaman," kata pria yang hari itu memperingati 55 tahun pernikahannya dengan Juliah Sukamdani.

DKM Jami Fathuridlo Tasikmalaya
Teleconference dengan Masjid Al-Hikmah New York
Masjid Jami Fathurridlo Cibaregbeg, Kelurahan Tugujaya Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya dini hari awal bulan lalu terlihat beda. Jumlah jamaah membludak. Pagi itu, tiga agenda dilakukan sekaligus; hajatan Gabungan Subuh Berjamaah, tabligh akbar, dan teleconference dengan Masjid Al-Hikmah New York, Amerika Serikat.

Para pejabat banyak yang hadir dalam acara itu. Selain Kapolres Kota Tasikmalaya, AKBP Drs H Suntana Msi, hadir wakil Brigif 13/ Galuh , H Waryono; GM Telkom Tasikmalaya, Wahyudin, dan Asisten Daerah II, Ir H Tarlan Md. mewakili Walikota Tasikmalaya.

Selesai mengikuti shalat Subuh berjamaah, jamaah mendengarkan siraman rohani yang disampaikan oleh Drs KH Undang Ishak Abdullah Msi , ketua PD DMI Kota Tasikmalaya. Atas kerjasama dengan Telkom, keseluruhan acara disiarkan secara live di Masjid Al-Hikmah New York.

Setelah Ceramah keagamaan dilanjutkan dengan dialog langsung dengan jamaah masjid di negeri Paman Sam itu selama kurang lebih 40 menit. Dari New York, tokoh Muslim Indonesia Imat Badruddin dan H Ahmad Padang, tampil sebagai penceramah dan pemandu acara. Sedang dari Tasikmalaya acara dipandu oleh KH Acep Zoni Saeful Mubarok MAg.

Kegiatan Gabungan Shubuh Berjamaah merupakan kelanjutan dari rangkaian Program Gerakan Shubuh Berjamaah di Tasikmalaya yang dimulai pada tanggal 28 Juli 2008 di Masjid Jami Fathurridlo Cibaregbeg Tasikmalaya atas prakarsa Drs. K.H. Lukmanulhakim SH, ketua Yayasan Fathurridlo.

Kegiatan ini kemudian dikembangkan secara lebih luas lagi dan dicanangkan oleh Walikota Tasikmalaya pada tanggal 22 Maret 2008 di Masjid Agung Tasikmalaya yang menghadirkan Ust H Muhammad Arifin Ilham dan Ust Dadang Dai TPI dengan dirangkaikan pula acara pencanangan penanaman 1.000 pohon, bazar, dan peggilasan 8.000 botol miras oleh Polresta Tasikmalaya.

Sedang teleconference merupakan aktifitas dakwah global online melalui internet dari Masjid Jami Fathurridlo Cibaregbeg Tasikmalaya atas permintaan Masjid Al-Hikmah New York USA . Dakwah ini sudah berjalan kurang lebih satu bulan dengan kegiatan pengajian rutin malam Ahad ( New York ) atau Ahad pagi (Tasikmalaya) yang diikuti oleh jamaah komunitas Muslim Indonesia di New York. Selain itu juga dilakukan pengajaran baca tulis Alquran yang dislenggarakan setiap hari dari Selasa sampai Jumat. Pengajian jarak jauh ini merupakan alternatif program atas kebutuhan pencerahan agama yang diprakarsai oleh tokoh Muslim Indonesia di New York , Imat Badruddin.

Senin, 08 Juni 2009

Khasiat ASMA'ULHUSNA I


Oleh Fadhil ZA
AR-RAHMAN (Yang Maha Pengasih)
Dialah Allah yang mengasihi semua mahluk ciptaan-Nya tanpa kecuali. Semua mahluk yang melata, yang besar maupun kecil didarat, laut dan udara dan semua manusia baik yang ber-iman maupun tidak, yang baik maupun jahat semuanya dikasihi secara adil dan merata. Karena kasih sayang Allahlah kita dan semua mahluk yang ada dibumi ini dapat hidup terus menerus sampai datang ajal yang telah ditetapkan. Dengan kasih sayang-Nya ia mencukupkan semua kebutuhan hidup semua mahluk dialam semesta. Dengan kasih sayangnya ia menjadikan bumi ini sebagai suatu tempat yang nyaman dan aman untuk dihuni oleh berbagai mahluk hidup. Hanya saja limpahan kasih sayang ini hanya diberikan Allah pada semua mahluk selama hidup didunia saja, di akhirat kelak kasih sayang ini hanya diberikan kepada orang ber-iman yang menjadi penghuni syurga. Penghuni Neraka tidak lagi merasakan kasih sayang yang mereka dapatkan selama hidup didunia, karena mereka selama hidup didunia kafir dan engkar pada-Nya.
Khasiatnya
Menenangkan dan menentramkan hati
Jika ada diantara anda yang selalu merasa gelisah, cemas dan terus menerus merasa tertekan, bacalah kalimat ini sebanyak banyaknya. Ketika membaca kalimat ini rasakan kasih sayang Allah, bayangkan betapa kasih sayang Allah yang telah anda nikmati selama ini, anda tumbuh sejak kecil hingga dewasa dalam kasih sayang ibu, bapa dan semua keluarga yang mengasihi. Jika anda tidak pernah merasakan kasih sayang karena berada ditengah keluarga yang memang hidup keras penuh kebencian, bacalah kalimat ini sambil merindukan sifat kasih sayang Allah. Rasakan kasih sayang Allah didalam hati dengan sepenuh jiwa baca kalimat ini sebanyak banyaknya 100x, 200x 300 x atau lebih. Insya Allah lingkungan anda akan berubah, suasana runyam akan berubah menjadi aman, atau bisa saja karena sesuatu dan lain hal yang tidak anda mengerti anda pindah kesuatu tempat yang menimbulkan rasa aman dan nyaman.
Mengharmoniskan rumah tangga
Jika karena sesuatu hal rumah tangga anda dilanda kekalutan dan prahara, mungkin suami atau istri yang selingkuh, anak menjadi brandalan dan sering berurusan dengan polisi. Selalu terjadi keributan dan perang mulut didalam rumah tangga akibat hal yang sepele, rumah terasa panas bagai dalam bara api, tiada hari tanpa adu mulut dan cekcok. Bacalah kalimat Ar-Rohman ini sebanyak banyaknya setiap selesai sholat. Kalau bisa lakukan dengan teknik penahanan napas, ketika menahan napas baca ” yaa rahman..” ketika menghembuskan napas baca do’a mohon diberikan kedamaian dan rasa kasih sayang diantara sesama anggota keluarga. (Tata cara dzikir pernapasan Asma’ulhusna dapat anda pelajari pada artikel di blog ini dengan judul “Dzikir Pernapasan asma’ulhusna “). Lakukan ini terus menerus , sampai Allah mengabulkan permohonan anda. Jangan pernah putus asa dalam memohon pada Allah, Dia pasti mengabulkan permohonan orang yang memohon pada-Nya.
Menimbulkan simpati orang lain
Jika anda rutin mewiridkan bacaan “Ar –Rahman ” setiap hari setelah selesai sholat wajib, tubuh anda akan memancarkan aura rasa kasih, yang menimbulkan rasa nyaman dan menyenangkan orang yang berada disekitar anda. Hal tersebut menimbulkan rasa simpati setiap orang yang baru berjumpa dengan anda. Insya Allah anda akan mendapat kemudahan dalam berkomunikasi dengan orang disekitar anda, jika anda sebagai pedagang, pengusaha, pebisnis atau pekerjaan lain yang memerlukan komunikasi dengan banyak orang, niscaya anda akan mendapat kemudahan yang banyak dalam menjalankan usaha anda. Baca Ar-Rahman ini minimal 100 kali setiap selesai sholat. Semakin banyak semakin besar pengaruhnya pada aura yang anda pancarkan.
Dikasihi dan dicintai Allah sepanjang waktu
Rutin melakukan wirid kalimat ” Ar Rahman ” ini juga akan menimbulkan sifat kasih sayang pada diri pelaku, sesuai dengan sifat pengasih Allah pada semua mahluk-Nya. Rasa kasih yang memenuhi jiwa akan menghilangkan sifat buruk seperti pemarah, pendendam, dengki, curang, khianat dan lain sebagainya. Sifat kasih yang muncul akan menambah kecintaan Allah padanya. Insya Allah hidupnya selalu berada dalam cinta kasih Allah sepanjang waktu didunia maupun akhirat, terbebas dari kesukaran, kesempitan dan kegelapan hidup didunia dan akhirat.
AR-RAHIM (Yang Maha Penyayang)
Dialah yang Maha Penyayang . Rahmat dan rasa kasih sayang-Nya hanya khusus diberikan kepada hamba yang ber-Iman. Dengan sifat Rahimnya ia menunjuki orang yang ber-Iman kejalan yang lurus, terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat yang menimbulkan kemurkaan Allah. Orang yang mendapatkan kasih sayang dari sifat Allah yang Rahim akan merasakan kebahagiaan, kenikmatan, keiklasan ketulusan yang murni. Bukan kebahagian atau kenikmatan palsu sebagaimana yang diperoleh kebanyakan manusia didunia ini. Sifat Rahim ini berlaku terus menerus selama hidup didunia maupun diakhirat. Inilah kasih sayang abadi yang dirasakan khusus oleh orang yang ber-iman kepada Allah dan kehidupan akhirat.
Khasiatnya
Membangkitkan daya tarik yang luar biasa
Jika anda rutin mewiridkan kalimat ” Yaa Rahim ” setiap hari minal 100x setelah sholat wajib maka tubuh anda akan memancarkan aura positip yang menimbulkan daya tarik bagi setiap orang yang dekat dengan anda. Aura positip itu akan melunturkan dan meluluhkan hati orang yang semula berniat buruk pada anda. Orang disekitar anda merasa tertarik dan sayang pada anda , mereka selalu berusaha menyenangkan hati anda. Sebaiknya wirid kalimat ar-Rahim selalu digandengkan dengan ” ya Rahman” karena kedua asma’ulhusna ini memiliki karakter yang sama, sehingga pengaruhnya akan saling memperkuat. Insya Allah anda akan mendapat banyak kemudahan dalam berkomunikasi dengan orang disekitar anda, yang selanjutnya akan memperlancar urusan bisnis dan usaha anda.
Menarik hati seseorang
Jika anda hendak memikat dan menarik hati seseorang dengan tujuan yang positip, misalnya melobi rekan bisnis, atasan atau pejabat yang mengambil keputusan terhadap proposal atau barang dagangan yang anda tawarkan, bacalah kalimat “Ar –rahim tersebut sebanyak banyaknya setiap selesai sholat, 300x, 500x atau 700x. Lakukan tehnik penahanan napas ketika membaca kalimat “Ar Rahiim”, dan baca do’a agar apa yang anda inginkan disetujui ketika menghembuskan napas. Lakukan sampai hajat dan apa yang anda inginkan terkabul. Jika anda belum juga mendapatkan apa yang anda inginkan tetaplah bersabar dan istiqomah, serahkan keputusannya pada Allah, Dia pasti memilihkan yang paling baik bagi anda.
Memikat pria/wanita idaman
Amalan wirid seperti diatas (b) juga bisa digunakan untuk memikat hati wanita/pria idaman. Lakukan sholat istikharah 2 rakaat selama beberapa malam berturut-turut hingga anda mendapat ketetapan hati. Selesai sholat baca wirid yaa rahman sebanyak 300, 500 atau 700x, lakukan tehnik penahanan napas ketika membaca asma’ulhusna, dan ketika menghembuskan napas baca do’a:” Ya Allah jika dia (sebut nama wanita/pria yang anda idamkan) cocok untuk agama, kehidupan dunia dan akhirat hamba jadikanlah hati kami saling tertarik dan mengasihi. Mudahkan urusan perjodohan kami dengan semudah-mudahnya, jadikan semua pihak ridho dengan hubungan kami” . Lakukan wirid ini dengan sabar, serahkan putusannya pada Allah. Jika kenyataan yang terjadi ternyata berlawanan dengan do’a yang anda ucapkan berarti dia tidak cocok untuk anda , dan yakinlah Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Wirid Ar-Rahiim ini juga akan membebaskan anda dari rasa cinta yang berlebihan dan bayangan kekasih anda yang terus membayang sehingga menimbulkan kerinduan yang membabi buta yang dapat berakibat buruk bagi anda.
Dicintai dan disayang Allah didunia dan akhirat
Mewiridkan kalimat “Ar-Rahim ” ini setiap hari secara rutin akan menimbulkan sifat rahim didalam diri pelaku. Sama seperti Ar-Rahman wirid Ar Rahim juga akan menghilangkan watak buruk seperti pemarah, pendendam, dengki, curang, khianat dan lain sebagainya. Sebaiknya wirid kalimat Ar-Rahim selalu digandengkan dengan Ar-Rahim karena kedua Asma’ ini akan saling bantu menanamkan sifat kasih sayang pada diri anda, yang pada akhirnya juga akan menambah kecintaan Allah pada anda didunia maupun diakhirat.
AL-MALIK (Yang maha Merajai)
Dialah yang merajai segala Raja dan Orang yang berkuasa di bumi ini. Dia yang menguasai segala kekuasaan yang ada dibumi ini bahkan diseluruh alam semesta, semua jabatan, kekuasaan, kewenangan, kedudukan dan kemuliaan ada dibawah kekuasaan-Nya. Tidak ada yang lebih berkuasa daripada-Nya. Jika didunia ini kita banyak menjumpai orang yang berkuasa, memiliki kewenangan dan jabatan yang tinggi, memiliki kewenangan dan kekusaan mengatur segala sesuatu, maka Allah lebih kuat dan lebih berkuasa dari semua itu. Sebagai yang paling berkuasa diseluruh jagat semesta raya, maka Dialah yang kuasa pula mencabut dan memberi kekuasaan pada siapa yang dikehendakiNya
Khasiatnya
Membangkitkan wibawa dan daya kepemimpinan
Apabila seseorang mewiridkan membaca” Yaa Malik” sebanyak banyaknya atau minimal 100 x secara rutin setiap hari seudah sholat wajib, niscaya Allah akan membangkitkan sifat kepemimpinan padanya. Setiap orang akan merasa segan dan tunduk padanya, gerak geriknya berwibawa, ucapannya mengadung pengaruh yang menyebabkan orang cenderung untuk tunduk dan mematuhinya. Wirid ini sangat baik dilakukan oleh orang yang mempunyai kedudukan, jabatan atau kewenangan dalam mengatur dan mengendalikan sesuatu misalnya organisasi, perusahaan, atau suatu jabatan dalam pemerintahan.
Memudahkan meniti karir atau meraih jabatan tertentu
Bagi anda yang memiliki ambisi untuk meraih kedudukan atau jabatan tertentu dalam perusahaan, organisasi maupun pemerintahan, lakukan wirid membaca “yaa Malik sebanyak banyaknya 300, 500 atau 700 x setelah sholat. Lakukan tehnik penahanan napas ketika membaca ” Yaa Malik ” sebagaimana yang telah dijelaskan dalam artikel ” Dzikir Pernapasan asma’ulhusna “sebanyak 33x, hembuskan napas perlahan sambil membaca surat Ali Imran ayat 26-27:
26- Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
27- Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” ( Ali Imran 26-27)
Anda lakukan wirid membaca “Yaa Malik ” dengan kelipatan 33x, gunakan alat bantu tasbih 33×3 untuk menghitung, pada hitungan ke 99 cukupkan menjadi 100. Baca ” yaa Malik dalam hati sebanyak 33x sambil menahan napas, kemudian hembuskan napas sambil membaca surat Ali Imran ayat 26-27, atau diselingi dengan do’a agar Allah berkenan menolong mendapatkan jabatan yang anda inginkan. Lakukan setiap hari hingga Allah memberi keputusan pada anda mendapat jabatan tersebut, atau menggantikannya dengan jabatan lain yang lebih baik. Serahkan semua keputusan pada Allah, Dia lebih tahu apa yang paling baik untuk anda.
Mendapat kemuliaan dihari berbangkit
Orang yang rutin mewiridkan kalimat ” yaa Malik “, dihari berbangkit atau di Padang Mahsyar kelak akan dijadikan Allah sebagai orang yang mulia dan terhormat, Allah akan memperlakukannya sebagai raja yang mulia, bebas dari kekalutan, kehinaan dan kepanikan yang banyak dialami manusia dihari itu. Allah memuliakannya sebagaimana ia memuliakan Allah selama hidup didunia. Jika didunia ini kita banyak menjumpai orang yang berkuasa dan memilkiki kewenangan melakukan sesuatu, maka di Padang Mahsyar Dialah Allah penguasa Tunggal, tidak ada yang berkuasa selain Dia, dihari itu Dia akan memberi kemuliaan dan penghormatan kepada siapa yang dikehendaki. Orang yang selalu mewiridkan yaa Malik sepanjang hidupnya akan mendapat kemuliaan para Raja dihari itu.(sumber http://www.fadhilza.com/)

Dzikir dan Fenomena Hypnosis

Mr.ASEP HAERUL GANI
Dzikir dalam bahasa Arab artinya mengingat. Dzikir secara istilah adalah semua ucapan, pikiran , perasaan dan gerak laku yang tertuju pada mengingat Allah.
Dzikir dalam Islam memiliki kedudukan penting . Syukurnya seorang hamba dinyatakan dalam dzikir. Ingkarnya seorang hamba ditengarai dengan tiadanya dzikir.
Shalat yang merupakan mi”rajnya kaum mu”minin dilakukan dalam rangka dzikir. Shalat dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar. Karena shalat itu untuk berdzikir, maka dapat disimpulkan bahwa dzikir selain bermanfaat diperolehnya kedamaian dan ketentraman jiwa sekaligus juga mencegah manusia dari perbuatan sia-sia dan perilaku yang merugikan sesama.
Dzikir banyak ragamnya.
Ada dzikir dengan lisan, yaitu bibir basah menyuarakan nama “Allah”, menyebutkan sifat ” Ar Rahman , Ar Rahim , Al Malik , Al Quddus ” dan menyebutkan perbuatannya ” Alhamdu Lillahi Robbil “alamin”. Dzikir yang teramati seperti ini biasa disebut juga Dzikir Jahar atau Dzikir kentara. Kentara, karena terdengar oleh telinga, terlihat oleh mata.
Ada pula dzikir yang dilakukan dengan hati. Pendzikir menutup matanya, mengatupkan lidahnya, menahan nafasnya, dan memberikan kesempatan hatinya menjeritkan nama Allah. Dzikir seperti ini nyaris tersembunyi, tak teraba tak kentara. Dzikir seperti ini disebut sebagai Dzikir Khofiy.
Dzikir banyak pula metodenya.
Ada Dzikir yang disajikan dengan cara menyuarakan kata atau kalimat tertentu.
Ada Dzikir yang disajikan dengan cara menyuarakan kata Allah sambil membuang nafas dan menyuarakan Allah sambil menghirup nafas
Ada Dzikir yang disajikan dengan cara menyuarakan kalimat Laa Ilaaha IllaLlah sambil menggerakkan kepala dengan posisi duduk bersila.
Ada Dzikir yang disajikan dengan cara sambil berdiri, duduk dan berbaring
Ada Dzikir yang disajikan dengan cara berputar seperti menari
b. Fenomena Hypnosis pada orang yang berdzikir
Dzikir bercirikan pengulangan . Baik pengulangan kata, kalimat dan juga gerak. Pada saat pengulangan dilakukan maka tercipta kata-kata ber-rima, gerak berirama. Semakin sering kata dan gerak diulang, maka kata dan gerak semakin ritmis dan membuat sang pendzikir semakin fokus, nafas semakin teratur, tubuh semakin peka dan perasaan tenang semakin tercapai. Keadaan ini dalam hypnosis dinamakan TRANCE.
Kerapkali di majlis dzikir terlihat saat para pendzikir terlibat masuk ke dalam dzikirnya, ada yang tubuhnya perlahan berdiri dari duduk kemudian tubuhnya bergoyang (dalam diri si subyek ia merasa sedang duduk), tangan menjadi kataleptik perlahan-lahan mengangkat kaku, bahkan ada pula yang mencapai kesadaran tingkat tinggi.
Dzikir dapat dipandang sebagai INDUKSI membawa para pendzikir ke keadaan tenang, keadaan alpha bahkan tetha. Dzikir dapat pula dipandang sebagai INDUKSI sekaligus SUGESTI karena pada saat alpha dan tetha tersebut ada pembelajaran-pembelajaran yang ditanamkan berupa DO”A . Do”a bentuknya adalah Affirmasi. Affirmasi akan menempel baik bila dinyatakan berulang-ulang, dalam keadaan yang fokus dan pada alpha/tetha state.
Dalam sejumlah riwayat, Sebelum laskar Aceh , laskar Banten, laskar Demak berperang mereka berdzikir terlebih dahulu dan setelah dzikir merasuk ke ruh dan seluruh tubuh, mereka mendapatkan penanaman pembelajaran sikap maju terus pantang mundur. Berani Hidup tak takut mati, hingga penjajah mampu diusir dari nusantara.
c. Pemanfaatan Dzikir untuk perbaikan diri
Kaum Muslim yang telah terbiasa melakukan dzikir dapat mengambil banyak manfaat dari Dzikir. Pertama kali yang perlu dilakukan adalah membuat tombol pemicu dzikir. Caranya dapat dilakukan saat ia berdzikir dan mendapatkan keadaan yang paling tentram buatlah pemicu. Pemicu bisa dalam bentuk gerakkan misalnya menjentik jari. Pemicu bisa dalam bentuk visual misalnya membayangkan tulisan Allah. Pemicu bisa juga dalam bentuk pendengaran misalnya mendengar lapadz Allah.
Pada saat Anda resah, gelisah, kesal, gundah, marah tekan tombol pemicu ke keadaan Dzikir Anda. Bila Anda telah terlatih, saat kapanpun Anda picu, secara otomatis keadaan tentram , tenang akan tampil dalam diri Anda.
Seorang hypnotherapis yang mengetahui kliennya sebagai Ahli Dzikr lebih mudah membantu kliennya menemukan solusi. Sang terapis cukup memanfaatkan keadaan tentram yang diperoleh kliennya dalam berdzikir sebagai INDUKSI. Setelah klien memberi tanda bahwa ia telah masuk ke keadaan tentram dalam dzikir. Terapis dapat melanjutkannya dengan memberikan SUGESTI atau PEMBELAJARAN kepada kliennya. Dari pengalaman saya, cara ini justru lebih cepat masuk ke Trance yang dalam bila dibandingkan dengan penggunaan Induksi dengan cara biasa.
Pun Sapun Ampun Paralun
Pakena Gawe Rahayu, Sangkan Nanjung Di Juritan, Nanjeur Di Buana
Salam hangat dari Ciwandan, Cilegon
Asep Haerul Gani

Tips Dzikir dari Pak Krisnamurti (Praktisi NLP)




Mr.KRISNAMURTI
Pengalaman sebagai relawan untuk korban Tsunami Aceh di Medan akhir tahun 2004 lalu dan bermodalkan hanya NIAT tulus ingin berbuat sesuatu untuk saudara-saudaraku yang sedang mengalami bencana, akhirnya saya dan kawan-kawan diberikan hikmat pengetahuan oleh Allah tentang Terapi Dzikir ini. Sebuah terapi yang sangat manjur, aman dan ampuh hampir untuk semua masalah kehidupan manusia, demikian pengalaman kami setelah mempraktekkan dan mempelajari lebih dalam teknik terapi Dzikir ini secara ilmiah yang kami sebut Model Terapi Dzikir, sehingga siapapun dapat melakukannya tanpa memandang agama karena memang sangat ampuh.
Awal cerita terapi ini, saat kami bertemu dengan korban Tsunami yang sudah 3 hari tidak bisa menutup matanya dan selalu terbelalak di sebuah rumah sakit kota Medan. Jika diminta menutup matanya, dia akan berteriak histeris karena gambaran ombak besar Tsunami langsung muncul di depan wajahnya kembali. Lalu, saya menghubungi NLP Coach saya tercinta yakni Bp Saiful untuk minta panduan. Bp Saiful minta saya berdoa pada Nabi Isa dan meminta hikmat bagaimana Nabi Isa menyembuhkan orang buta. Saya tidak mengerti maksudnya, tapi saya lakukan saja. Akhirnya saya mendapat “insight” untuk berkomunikasi dengan kelopak mata korban dan mengajaknya berkedip makin pelan sambil menganjurkan kepada dia untuk melakukan Dzikir pasrah dan ikhlas. Akhirnya korban bisa memejamkan matanya dan beristirahat dengan nyenyak.
Rasa penasaran bagaimana proses terapi Dzikir ini bekerja, akhirnya saya belajar kepada pencipta New Code NLP yakni DR John Grinder dan saya bertanya bagaimana cara kerja terapi Dzikir ini menurut ilmu NLP. Hasilnya mengejutkan dan sungguh luar biasa. Salam hormat beliau titipkan pada NLP Coach saya yakni Bp Syaiful atas ide meminta hikmat bagaimana Nabi Isa menyembuhkan orang buta. Menurut John Grinder, korban tersebut melek tapi sebenarnya buta. Karena niat tulus ingin membantu, ternyata proses selanjutnya terjadilah Unconcious to Unconcious Rapport dimana saya me-leading korban tersebut hanya dalam komunikasi Non Verbal (tanpa bicara).
Setelah kejadian ini saya tidaklah terlalu tertarik dengan teknik-teknik terapi karena kuncinya bukanlah teknik tetapi Niat Tulus atau dalam bahasa panduan Guru Spiritual saya saat jadi relawan Aceh di Medan yakni Uskup Agung Medan Mgr Sinaga OFM “Berikan Hatimu, Maka Engkau Akan Temukan Jawabannya Disana”. Terima kasih Guru!
Selain Ampuh Dahsyat, terapi ini juga Aman karena dengan unsur Spiritual menjadi dasar terapi, Insyah Allah segala “keinginan daging” dan niat lainnya sebagai manusia biasa yang mungkin saja bisa khilaf, bisa terkendali dan terjaga. Dengan Pasrah & Ikhlas biarlah Allah bekerja dalam proses terapi ini. Kita sebagai manusia hanyalah sarana atau saluran saja.
Proses model terapi Dzikir ini akan saya tuangkan dalam bahasa sehari-hari di artikel ini agar jadi mudah dan sederhana sehingga Andapun bisa lakukan apapun agama Anda, baik untuk diri Anda sendiri ataupun Anda bisa menolong orang lain.
Kunci keberhasilan terapi ini adalah:
1. Pasrah & Ikhlas kepada Sang Pencipta yaitu ALLAH.
2. Miliki KEYAKINAN bahwa tidak ada satupun ciptaan ALLAH di dunia ini yang bisa mengalahkan ALLAH yang menciptakannya.
3. Miliki KEYAKINAN bahwa manusia adalah ciptaan ALLAH yang paling MULIA.
Berikut proses tahapan model terapi Dzikir ini:
1. Pilih posisi yang nyaman untuk Anda: duduk di kursi, bersila. kalo sedang sakit posisi tiduran atau bagi Anda yang Muslim baik sekali kalau Anda memilih posisi seperti Anda Sholat.
2. Tenangkan diri Anda sampai nyaman.
3. Lalu mulailah Anda menyebut kata atau kalimat dalam hati dengan tenang secara perlahan (saya sebut saja aktifitas ini dengan kata Model Dzikir karena belum menemukan kata lain yang pas), yang sesuai iman keyakinan Anda, misalnya jika Anda Muslim silahkan Anda ber-Dzikir. Jika Anda beragama Budha, Anda boleh gunakan Mantra Budha, Liam Kheng. Jika Anda beragama Katolik, Anda boleh gunakan Doa Salam Maria, Doa Jesus atau yang lainnya. Pilihlah yang sesuai dengan hati Anda saja.
4. Setelah beberapa waktu, sambil tetap ber-Model Dzikir mulailah Anda melakukan teknik nafas berikut:
a. Tarik nafas perlahan.
b. Buang nafas melalui mulut sebanyak-banyaknya sampai posisi Anda membungkuk tunduk jika Anda memilih posisi duduk atau posisi bersujud jika Anda memilih posisi seperti Sholat, usahakan dahi Anda menyentuh tanah (baca: lantai). Terus buang nafas Anda sampai perut dan paru-paru sangat kempis. Dalam posisi sujud dengan kepala tetap menyentuh tanah, boleh juga menahan nafas beberapa saat.
c. Terus lakukan a dan b sampai Anda merasa sangat nyaman dan lega.
Catatan:
1. Jika ada muncul rasa apapun, gambaran masa lalu atau suara masa lalu yang tidak nyaman, Pasrah saja, terima saja atau lepaskan saja dengan Ikhlas. Jika ingin menangis, menangislah, biarlah semua perasaan Anda keluar dan biarkan beban Anda terlepas. Bebaskan diri Anda dari segala beban yang mungkin tersimpan di dalam diri. Kuncinya pasrah, pasrah dan pasrah. Ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Semoga Anda terbebas dari belenggu-belenggu dan jebakan-jebakan kehidupan ini.
2. Sebagai tahap awal, baik juga Anda minta temani atau bimbingan senior spiritual Anda dalam melakukan model terapi Dzikir ini. Pelajari dulu teknik ini dan sesuaikan dengan diri Anda.
3. Anda boleh terus lakukan terapi ini kapanpun Anda merasa perlu sampai Anda merasa diri Anda damai, sejuk dan indah.
Yang terpenting adalah setelah Anda makin mahir dalam melakukan model terapi Dzikir ini dan Anda merasa mendapatkan manfaat untuk diri Anda sendiri, mohon bantu dan ajarkan ke orang lain teknik terapi ini agar makin banyak orang mendapat manfaat dari model terapi Dzikir yang Ampuh Dahsyat & Aman ini. Sungguh indah & bijak untuk tidak menerima bayaran jika Anda menolong orang lain dengan menggunakan teknik ini, lakukan saja dengan ikhlas. Kami mendapat ilmu ini dengan cuma-cuma dari Allah, selama ini kami membagikannya kepada orang banyak dengan cuma-cuma pula, baiknya Andapun membagikannya kepada orang lain dengan cuma-cuma pula.
Catatan akhir:
Dengan segala kerendahan hati, mohon masukan/komentar/saran Anda jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki, ditambah dan dikurangi agar ilmu model Terapi Dikir Islami yang Ampuh Dahsyat ini menjadi lebih baik dan lebih baik, sehingga dapat bermanfaat baik untuk semua umat manusia. Silahkan email ke: krishnamurti@indo.net.id
Sungguh hidup ini indah dan sungguh Allah Maha Besar.
Tabik sujud di kaki Anda semua dan mohon maaf jika ada hal yang belum sempurna. Saya hanya niat bebagi, mohon dilengkapi dan dibimbing. Ya, Allah jika Engkau berkenan, semoga teknik model terapi Dzikir ini berguna untuk semua umat manusia.
Ya, Allah biarlah nama Engkau semakin besar dan biarlah aku tetap menjadi debu.
Krishnamurti

Minggu, 31 Mei 2009

indahnya ber DZIKIR

Tidak diragukan lagi setiap orang ingin mendapat kebaikan dan dijauhkan dari kemudharatan. Namun tidak semua orang sadar dan mau bersungguh-sungguh dalam mencapai keinginan tersebut. Padahal Allah Ta’ala telah menjelaskan kunci-kunci kebaikan tersebut dalam wahyunya dengan gamlang dan tegas. Kunci kebaikan itu adalah dzikir kepada Allah (dzikrullah).
Urgensi dan Kedudukan Dzikir.Satu kepastian bahwa dzikir dan do’a adalah sebaik-baik amalan yang mendekatkan diri seorang muslim kepada Rabbnya, bahkan ia merupakan kunci semua kebaikan yang diinginkan seorang hamba disunia dan akhirat. Kapan saja yang Alah Ta’ala berikan kunci ini pada seorang hamba maka Allah Ta’ala inginkan ia membukanya dan jika Allah menyesatkannya maja pintu kebaikan tersisa jauh darinya, sehingga hatinya gundah gulana, bingung, pikiran kalut, depresi dan lemah semangat dan keinginannya. Apabila ia menjaga dzikir dan do’a serta terus berlindung kepada Allah maka hatinya akan tenang, sebagaiman firman Allah :
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ أَلاَبِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Arra’du :28)
Dan mendapat keutamaan dan faedah yang sangat banyak didunia dan akherat. [Fiqh Al Ad’iyah wa Al Adzkaar, karya DR. Abdurrozaq bin Abdulmuhsin Alibadr]
Allah berfirman menjelaskan arti penting dan kedudukan dzikir dalam banyak ayatnya, diantaranya:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّآئِمِينَ وَالصَّآئِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أّعَدَّ اللهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzaab. :35)
Dan firman-Nya:
يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al Ahzaab :41)serta :
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَالَهُ فِي اْلأَخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ
Artinya: “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (denga menyebut) Allah, sebagimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang mendo’a:”Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.” (QS. Al Baqorah :200).
Demikian juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah menjelaskan secara gamblang arti penting dan kedudukan dzikir pada diri seorang muslim dalam banyak haditsnya, diantaranya:
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
Artinya: “Dari Abu Musa , beliau berkata: telah bersabda Nabi n : “permisalan orang yang berdzikir kepada Allah dan yang tidak berdzikir seperti orang yang hidup dan mati”. [Hadits riwayat Bukhori dalam Shohihnya, kitab Ad Da’awaat, Bab Fadhlu Dzikrullah, No. 6407]
Dan hadits beliau yang berbunyi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسِيرُ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ فَمَرَّ عَلَى جَبَلٍ يُقَالُ لَهُ جُمْدَانُ فَقَالَ سِيرُوا هَذَا جُمْدَانُ سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ
Artinya: “Dari Abu Hurairoh, beliau berkata: “Al Mufarridun telah mendahului” mereka bertanya: ‘Siapakah Al Mufarridun wahai Rasululloh?’ beliau menjawab: “Laki-laki dan perempuan Yang banyak berdzikir”” [Hadits riwayat Muslim dalam shohihnya, kitab Ad Du’a wa Dzikir wa Taubah wal Istighfar, bab Al Hats Ala Dzikr, no. 2676]
Oleh karena itu dzikir-dzikir yang telah diajarkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam (adzkaar nabawiyah) memiliki kedudukan dan arti penting yang tinggi dalam diri seorang muslim, sehingga banyak ditulis kitab dan karta tulis yang beraneka ragam tentang permasalahan ini. Namun seorang muslim diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah dengan dzikir yang telah disyari’atkannya, karena dzikir adalah bagian dari ibadah dan ibadah dibangun diatas dasar tauqifiyah (berdasar kepada dalil wahyu) dan ittiba’ (mencontoh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam), tidak menurut hawa nafsu dan kehendak hati semata. Untuk itu Ibnu Taimiyah berkata: “Tidak diragukan lagi bahwa Adzkaar (dzikir-dzikir) dan do’a-do’a merupakan ibadah yang utama. Sedangkan ibadah dibangun diatas dasar tauqifiyah dan ittiba’, tidak menurut hawa nafsu dan kebid’ahan. Sehingga do’a-do’a dan adzkar nabawiyah merupakan dzikir dan do’a yang paling harus dicari oleh pencarinya. Pelakunya berada dijalan yang aman dan selamat. Sedang faedah dan hasil yang disapat tidak dapat diungkap dengan kata-kata dan lisan tidak dapat mencakupnya. Adzkaar yang lainnya ada kalanya diharomkan atau makruh atau terkadang berisi kesyirikan yang banyak orang bodoh tidak mengetahuinya. Permasalahan ini cukup panjang penjabarannya.
Tidak diperbolehkan seorang membuat sebuah dzikir atau do’a yang tidak dicontohkan Rasululloh dan menjadikannnya sebagai ibadah ritual yang dilakukan oleh manusia secara rutin seperti rutinitas sholat lima waktu. Ini jelas kebidahan dalam agama yang tidak diperkenankan Allah. Berbeda dengan do’a yang dilakukan seseorang kadang-kadang tidak rutin dengan tidak menjadikannya sunah untuk manusia, maka ini jika tidak diketahui terkandung makna kandungan yang harom, tidak boleh dipastikan keharomannya, akan tetapi terkadang ada keharoman padanya sedang manusia tidak merasanya. Ini sebagaimana seorang berdo’a ketika genting dengan do’a-do’a yang ia ingat pada waktu itu. Ini dan yang semisalnya hampir sama. Adapun mengambil wirid-wirid (ma’tsurat (pent))yang tidak disyariatkan dan membuat-buat dzikir yang tidak syar’I maka ini terlarang. Sudah demikianpun, da’a-do’a dan dzikir syar’I berisi permintaan yang agung lagi benar. Tidak meninggalkannya dan beralih kepada dzikir-dzikir bid’ah yang dibuat-buat kecuali orang bodoh atau lemah atau melampaui batas.”.[Majmu’ Al fataawa Ibnu Taimiyah, juz 22/ 510-511]
Keutamaan dan Faedah Dzikir.Keutamaan dan faedah dzikir sangat banyak sekali, sampai-sampai imam Ibnul Qayyim menyatakan dalam kitabnya Al Waabil Ashshoyyib (Lihat Al Waabil Al Shoyyib Wa Raafi’ Al kalimi Al Thoyyib, karya Ibnul Qayyim, tahqiq Hasan Ahmad isbir) bahwa dzikir memiliki lebih dari seratus faedah dan menyebutkan tujuh puluh tiga faedah didalam kitab tersebut.
Diantara keutamaan dan faedah dzikir adalah:
1. Dzikir dapat mengusir syeitan dan melindungi orang yang berdzikir darinya, sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam :
وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ كَذَلِكَ الْعَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنْ الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ اللَّهِ
Artinya: “Dan Aku (Yahya bin Zakariya) memerintahkan kalian untuk banyak berdzikir kepada Allah. Permisalannya itu seperti seseorang yang dikejar-kejar musuh lalu ia mendatangi benteng yang kokoh dan berlindung di dalamnya. Demikianlah seorang hamba tidak dapat melindungi dirinya dari syeitan kecuali dengan dzikir kepada Allah.” [Hadits riwayat imam Ahmad dalam Musnadnya (4/202), At Tirmidziy dalam sunannya, kitab Al Amtsal ‘An Rasulullih, Bab Ma Ja’a Fi Matsal Al Sholat wa Al Shiyaam wa Al Shodaqah no. 2863 dan dishohihkan Syeikh Al Albaniy dalam Shohih Al Jaami’ no. 1724]
Ibnul Qayim memberikan komentarnya terhadap hadits ini: ‘Seandainya dzikir hanya memiliki satu keutamaan ini saja, maka sudah cukup bagi seorang hamba untuk tidak lepas lisannya dari dzikir kepada Allah dan senantiasa gerak berdzikir, karena ia tidak dapat melindungi dirinya dari musuhnya kecuali dengan dzikir kepada Allah. Para musuh hanya akan masuk melalui pintu kelalaian dalam keadaan terus mengintainya. Jika ia lengah maka musuh langsung menerkam dan memangsanya dan jika berdzikir kepada Alah maka musuh Allah itu meringkuk dan merasa kecil serta melemah sehingga seperti Al Wash’ (sejenis burung kecil) dan seperti lalat’. [Al Waabil Al Shoyyib, hal 61]
Manusia ketika lalai dari dzikir maka syeitan langsung menempel dan menggodanya serta menjadi teman yang selalu menyertainya, sebagaimana firman Allah:
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
Artinya: “Barangsiapa yang berpaling dari dzikir (Rabb) Yang Maha Pemurah (al-Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az Zukhruf:36).
Seorang hamba tidak mampu melindungi dirinya dari Syeitan kecuali dengan dzikir kepada Allah.
2. Dzikir dapat menghilangkan kesedihan, kegundahan dan depresi dan dapat mendatangkan ketenangan, kebahagian dan kelapangan hidup. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya:
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ أَلاَبِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du :28)
3. Dzikir dapat menghidupkan hati, bahkan dzikir itu sendiri pada hakekatnya adalah kehidupan bagi hati tersebut. Apabila hati kehilangan dzikir maka seakan-akan kehilangan kehidupannya sehingga tidak hidup sebuah hati tanpa dzikir kepada Allah. Oleh karena itu Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: ‘Dzikir bagi hati seperti air bagi ikan, lalu bagaimana keadaan ikan jika kehilangan air?’ [Al Waabil Al Shoyyib hal. 70]
4. Dzikir menghapus dosa dan menyelamatkannya dari adzab Allah, karena dzikir merupakan satu kebaikan yang besar dan kebaikan menghapus dosa dan menghilangkannya. Tentunya hal ini dapat menyelamatkan orang yang berdzikir dari adzab Allah sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam :
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ عَمَلًا قَطُّ أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
Artinya: “Tidaklah seorang manusia mengamalkan satu amalan yang lebih menyelamatkan dirinya dari adzab Allah dari dzikrullah.” [Hadits riwayat Ahmad dalam Musnadnya 5/239 dan dishohihkan Syeikh Al Albaniy dalam Shohih Al Jami’ no. 5644]
5. Dzikir menghasilkan pahala, keutamaan dan karunia Allah yang tidak dihasilkan selainnya, padahal sangat mudah mengamalkannya, karena gerakan lisan lebih mudah dari gerakan anggota tubuh lainnya. Diantara pahala dzikir yang disebutkan Rasululloh adalah:
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ
Artinya: “Barang siapa mengucapkan (dzikir):
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
dalam sehari seratus kali, maka itu sama dengan pahala sepulih budak, ditulis seratus kebaikan untuknya dan dihapus seratus dosanya. Juga menjadi pelindungnya dari syeitan pada hari itu sampai sore dan tidak ada satupun yang lebih utama dari amalannya kecuali seorang yang beamal dengan amalan yang lebih banyak dari hal itu.” [Hadits riwayat Al Bukhori dalam shohihnya, kitab badi’ Al Kholq bab Sifat Iblis Wa Junuduhu no. 3293, Muslim dalam shohihnya kitab Ad Du’a wa Dzikir wa Taubah wal Istighfar bab Fadhlu Al tahlil Wa Takbir wa Tahmid no. 2691]
Ibnul Qayim berkata: ‘Dzikir adalah ibadah yang paling mudah namun paling agung dan utama, karena gerakan lisan adalah gerakan anggota tubuh yang paling ringan dan mudah. Seandainya satu anggota tubuh manusia set\hari semalam bergerak seukuran gerakan lisannya, tentulah hal itu sangat menyusahkannya sekali, bahkan tidak mampu. [Al Waabil Al Shoyyib hal 73]
6. Dzikir adalah tanaman syurga [Lihat Al Waabil Al Shoyyib hal 73-74, Fiqh Al Ad’iyah Wa Al Adzkar hal 19-20 dan Dzikru Wa Tadzkiir karya Syeikh Prof. Dr. Shoolih bin Ghoonim Alsadlaan]. Ini berlandaskan sabda Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam dalam hadits Abdillah bin Mas’ud yang berbunyi:
لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Aku berjumpa dengan Ibrohim pada malam isra’ dan mi’roj, lalu ia berkata: “Wahai Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahulah mereka bahwa syurga memiliki tanah yang terbaik dan air yang paling menyejukkan. Syurga itu dataran kosong (Qai’aan) dan tumbuhannya adalah (dzikir) Subhanallahi Wala ilaha illa Allah wallahu Akbar.” [Hadits riwayat At Tirmidziy dalam sunannya kitab Al Da’awaat ‘An Ar Rasul bab Ma Ja’a Fi Fadhl Tasbiih wa Tahlil Wa takbir wa Tahmid no.3462 dan dihasankan Al Albaniy dalam Silsilah Shohihah no. 105]
Hal ini juga dikuatkan dengan riwayat lain dari hadits Abu Ayub Al Anshoriy yang ada dalam musnad Ahmad bin Hambal 5/418.
7. Dzikir menjadi cahaya penerang bagi yang berdzikir di dunia, di alam kubur dan di akherat. Meneranginya di shirot, sehingga tidaklah hati dan kuburan memiliki cahaya seperti cahaya dzikrullah. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala :
أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا
Artinya: “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya.” (QS. Al An’am:122)
Pertama adalah seorang mukmin yang memiliki cahaya dengan sebab keimanan, kecintaan, pengenalan dan dzikir kepada Allah dan yang lain adalah orang yang lalai dari Allah yang tidak mau berdzikir dan mencintaiNya. [Al Waabil Al Shoyyib hal 82-83]
8. Dzikir menjadi sebab mendapatkan sholawat dari Allah dan para malaikatNya, sebagamana firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzaab:41-43)
9. Banyak berdzikir dapat menjauhkan seseorang dari kemunafikan, karena orang munafik sangat sedikit berdzikir kepada Allah, sebagiamana firman Allah Ta’ala:
يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الأرْضُ وَلا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An Nisa’:142)
Syeikh Abdurrozaq bin Abdulmuhsin Al Abad berkata: ‘Bisa jadi karena hal tersebut Allah menutup surat Munafiqin dengan firmanNya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah hrata-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al Munafiquun:9).
Karena terdapat padanya peringatan dari fitnah kaum munafiqin yang lalai dari dzikrullah lalu terjerumus dalam kemunafikan. Wal ‘iyadzubillah.
Imam Ali bin Abi Tholib ditanya tentang khowarij: ‘apakah mereka munafiq atau bukan?’ beliau menjawab: ‘Orang munafik tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit’. Ini merupakan alamat kemunafikan, yaitu sedikit berdzikir kepada Allah. Berdasarkan hal ini maka banyak berdzikir merupakan pengaman dari kenifakan. [Fiqh Al Ad’iyah Wa Al Adzkaar hal 24]
10. Dzikir adalah amalan yang paling baik, paling suci dan paling tinggi derajatnya, sebagaimana dinyatakan Rasululloh dalam sabdanya
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا بَلَى قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Inginkah kalian aku beritahu amalan kalian yang terbain dan tersuci serta tertinggi pada derajat kalian, ia lebih baik dari berinfak emas dan perak dan lebih baik dari kalian menjumpai musuh lalu kalian memenggal kepalanya dan mereka memenggal kepala kalian?” Mereka menjawab:’ ya’, lalu rasululloh menjawab: “Dzikrullah”“. [Hadits riwayat At Tiurmidziy dalam sunannya kitab Ad da’awaat ‘An Rasulillah no. 3377 dan Ibnu Majah dalam sunannya kitab Al Adab bab Fadhlu dzikr no. 3790 dan dishohihkan Al Albaniy dalam Shohih Al Jami’ no. 2629]Demikian beberapa keutamaan dan faedah yang dapat diutarakan dalam makalah singkat ini.
Adab dalam berdzikir.Berdzikir memiliki adab-adab yang perlu diperhatikan dan diamalkan, diantaranya:
Ikhlas dalam berdzikir mengharap ridho Allah.
Berdzikir dengan dzikir dan wirid yang telah dicontohkan Rasululloh, karena dzikir adalah ibadah. Telah lalu penjelasan Ibnu Taimiyah tentang hal tersebut.
Memahami makna dan penunjukkannya dan khusu’ dalam melakukannya. Ibnul Qayim berkata: ‘Dzikir yang paling utama dan manfaat adalah yang sesuai lisan dengan hati dan merupakan dzikir yang telah dicontohkan Rasululloh serta orang yang berdzikir memahami makna dan tujuan kandungannya [Dinukil dari Fiqh Al Ad’iyah wal Azkar hal. 9]
Memperhatikan tujuh adab yang telah dijelaskan Allah dalam firmanNya:
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِفْيَةً وَدُونَ الْجَهْرِمِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَاْلأَصَالِ وَلاَتَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
Artinya: “Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Surat Al A’raf:205)Ayat yang mulia ini menunjukkan tujuh adab penting dalam berdzikir, yaitu:
Dzikir dilakukan dalam hati, karena hal itu lebih dekat kepada ikhlash.
Dilakukan dengan merendahkan diri agar terwujud sikap penyembahan yang sempurna kepada Allah.
Dilakukan dengan rasa takut dari siksaan Allah akibat kelalaian dalam beramal dan tidak diterimanay dzikir tersebut. Oleh karena itulah Allah mensifati kaum mukminin dengan firmanNya:
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآءَاتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
Artinya: “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.” (Surat Al Mu’minun:60)
Dilakukan tanpa mengeraskan suara, karena hal itu lebih dekat kepada tafakkur yang baik.
Dilakukan dengan lisan dan hati.
Dilakukan diwaktu pagi dan petang. Memang dua waktu ini memiliki keistimewaan, sehingga Allah sebut dalam ayat ini, ditambah lagi keistimewaan lainnya yaitu keistimewaan yang disampaikan rasulullah dalam sabdanya:
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ
Artinya: “Bergantian pada kalian malaikat di malam dan malaikat di waktu siang. Mereka berjumpa diwaktu sholat fajr dan ashr kemudian naiklah malaikat yang mendatangi kalian dan Rabb merreka menanyakan mereka dan Allah lebih tahu dengan mereka: “Bagaimana keadaan hambaKu ketika kamu tinggalkan?” mereka menjawab: ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sholat dan kami datangi mereka dalam keadaan sholat’“[Hadits riwayat Al Bukhori dalam shohihnya kitab Mawaaqit Ash Sholat bab Fadl Sholat AL Ashr no.522 dan Muslim dalam shohihnya kitab Al Masaajid wa Mawadi’ Al Sholat bab Fadl Sholat Al Fajr wal Ashr wa Muhafadztu ‘Alaihima no. 632]
Larangan lalai dari dzikrullah.
[Diringkas dengan beberapa perubahan dan tambahan dari Fiqh Al Ad’iyah wal Azkar hal.57-59]
Dengan ini jelaslah keutamaan dzikir sebagai kunci kebaikan dan adabnya, mudah-mudahan yang sedikit ini dapat bermanfaat.

Dzikir ikhlasnya jiwa

Surat al-Ra'd / 13:28, menyebutkan bahwa dengan mengikat (dzkir) kepada Allah maka hati menjadi tenteram. Dzikir sebagai metode mencapai ketenagan hati dilakukan dengan tata-cara tertentu. Dzikir dipahami dan di ajarkan dengan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah secara keras (dzikr jahr), dan dengan kalimat-kalimat thayyibah yang memfokus, dari kalimat syahadat La ilaha illa Allah ke lafazh Allah dan sampai ke lafazh hu. Sebenarnya hubungan dzikir dengan ketentraman jiwa dapat dianalisis secara ilmiah. Dzikir secara lughawi artinya ingat atau menyebut. Jika diartikan menyebut maka peranan lisan lebih dominan, tetapi jika diartikan ingat, maka kegiatan berpikir dan merasa (kegiatan psikologis) yang lebih dominan. Dari segi ini maka ada dua alur pikir yang dapat diikuti: a) Manusia memiliki potensi intelektual. Potensi itu cenderung aktif bekerja mencari jawab atas semua hal yang belum diketahuinya. Salah satu hal yang merangsang berpikir adalah adanya hukum kausalitas di muka bumi ini. Jika seseorang melahirkan suatu penemuan baru, bahwa A disebabkan B, maka berikutnya manusia tertantang untuk mencari apa yang menyebabkan B. Begitulah seterusnya sehingga setiap kebenaran yang di temukan oleh potensi intelektual manusia akan diikuti oleh penyelidikan berikutnya sampai menemukan kebenaran baru yang mengoreksi kebenaran yang lama, dan selanjutnya kebenaran yang lebih baru akan ditemukan mengoreksi kebenaran yang lebih lama. Sebagai makhluk berfikir manusia tidak pernah merasa puas terhadap 'kebenaran ilmiah' sampai ia menemukan kebenaran perenial melalui jalan supra rasionalnya. Jika orang telah sampai kepada kebenaran ilahiah atau terpandunya pikir dan dzikir, maka ia tidak lagi tergoda untuk mencari kebenaran yang lain, dan ketika jiwa itu menjadi tenang, tidak gelisah dan tidak ada konflik batin. Selama manusia masih memikirkan ciptaan Allah SWT dengan segala hukum-hukumnya, maka hati tidak mungkin tenteram dalam arti tenteram yang sebenarnya, tetapi jika ia telah sampai kepada memikirkan Sang Pencipta dengan segala keagungannya, maka manusia tidak sempat lagi memikirkan yang lain, dan ketika itulah puncak ketenangan dan puncak kebahagiaan tercapai, dan ketika itulah tingkatan jiwa orang tersebut telah mencapai al- nafs al-muthma'innah. b) Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas, tidak ada habis-habisnya, padahal apa yang dibutuhkan itu tidak pernah benar-benar dapat memuaskan (terbatas). Oleh karena itu selama manusia masih memburu yang terbatas, maka tidak mungkin ia memperoleh ketentraman, karena yang terbatas (duniawi) tidak dapat memuaskan yang tidak terbatas (nafsu dan keinginan). Akan tetapi, jika yang dikejar manusia itu Allah SWT yang tidak terbatas kesempurnaan-Nya, maka dahaganya dapat terpuaskan. Jadi jika orang telah dapat selalu ingat (dzikir) kepada Allah maka jiwanya akan tenteram, karena 'dunia' manusia yang terbatas telah terpuaskan oleh rahmat Allah yang tidak terbatas. Hanya manusia pada tingkat inilah yang layak menerima panggilan-Nya untuk kembali kepada-Nya dan untuk mencapai tingkat tersebut menurut al-Rozi hanya dimungkinkan bagi orang yang kuat potensinya dalam berpikir ketuhanan atau kuat dalam 'uzlah dan kontemplasi (tafakkur)-nya. Jadi al-nafs al-muthma'innah adalah nafs yang takut kepada Allah, yakin akan berjumpa dengan-Nya, ridlo terhadap qodlo-Nya, puas terhadap pemberian-Nya, perasaannya tenteram, tidak takut dan sedih karena percaya kepada-Nya, dan emosinya stabil serta kokoh.

dahsyatnya SILATURAHMI

Allah SWT berfirman dalam sebuah hadis qudsi, "Aku adalah Ar-Rahman. Telah Aku ciptakan Ar-Rahiim dan Aku petikkan baginya nama dari nama-Ku. Barangsiapa yang menghubungkannya niscaya Aku menghubunginya (dengan rahmat-Ku); dan barangsiapa memutuskannya niscaya Aku memutuskan hubungan-Ku dengannya; dan barangsiapa mengokohkannya niscaya Aku mengokohkan pula hubungan-Ku dengannya. Sesungguhnya Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku".
Penjelasan:Hadis qudsi yang agung ini diriwayatkan oleh Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan Baihaqi yang bersumber dari Ibnu 'Auf. Hadis ini diriwayatkan pula oleh Al-Khairithi dan Al-Khatib yang bersumber dari Abu Hurairah. Hadis ini mengandung pesan betapa pentingnya menghubungkan tali silaturahmi. Karena itu, cinta dan keridhaan Allah sangat dipengaruhi oleh sikap kita terhadap silaturahmi. Ada dua sikap manusia terhadap silaturahmi ini. Pertama, washlul-rahiim, yaitu menghubungkan silaturahmi dengan cara berbuat baik (membantu, menolong, membahagiakan, menyantuni) kaum kerabat dan orang-orang di sekitar kita.
Kedua, qath'ur-rahiim, yaitu memutuskan silaturahmi dan tidak menyayangi kaum kerabat dan orang yang dekat dengan kita. Misalkan dengan tidak mau bertegur sapa, menahan kebaikan, atau menyakiti dengan tangan dan ucapan. Rahmat Allah hanya akan mengalir pada golongan pertama yang selalu washlul-rahiim. Sebaliknya, murka Allah akan mengenai golongan kedua. "Tidak akan masuk syurga orang yang memutuskan silaturahmi," demikian sabda Rasulullah SAW dalam Muttafaqun 'Alaihi.
Kata "rahim" diambil dari nama Allah sendiri, diciptakan-Nya dengan kekuasaan-Nya sendiri, dan kedudukannya ditempatkan pada kedudukan tertinggi. Kata rahim adalah kutipan asma' Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahiim, yang berasal dari kata rahmah yang bermakna kasih sayang. Dari sini terlihat bahwa rahim hakikatnya adalah "pecahan" dari sifat Rahman dan Rahim-Nya Allah SWT yang terdapat dalam Asma'ul Husna.
Dalam sebuah hadis qudsi yang bersumber dari Ibnu Abbas diungkapkan, "Engkau telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku sendiri, telah Aku petikkan bagimu nama dari nama-Ku sendiri, dan telah Aku dekatkan kedudukanmu kepada-Ku. Dan demi Kemuliaan dan Keagungan-Ku, sesungguhnya Aku pasti akan menghubungi orang yang telah menghubungkan engkau, dan akan memutuskan (rahmat-Ku) pada orang yang telah memutuskan engkau dan aku tidak ridha sebelum engkau ridha" (HQR Al-Hakim).
Silaturahmi, secara umum, terbagi ke dalam dua makna, yaitu silaturahmi dalam arti khusus dan silaturahmi dalam arti umum. "Rahim" yang pertama dipakai dalam arti kaum kerabat, atau yang memiliki hubungan keluarga dan kekeluargaan-baik itu yang berhak mendapatkan warisan ataupun tidak; baik itu termasuk mahram atau bukan. Karena itu, kata rahiim di sini dapat diartikan sebagai kerabat, atau keluarga.
Yang kedua adalah silaturahmi dalam arti hubungan dengan saudara seiman. Bentuknya dapat dijalin melalui kasih sayang, saling menasihati dalam takwa dan kesabaran, tolong menolong di atas jalan ketakwaan (QS. Al-Ashr: 1-3). Atau, bisa pula melalui doa, saling mengunjungi, bahkan memberi bantuan militer bila saudara seiman berada dalam kondisi terancam.
Bila dilihat dalam sudut skala prioritas, menjalin silaturahmi dengan keluarga atau kerabat terdekat harus didahulukan daripada yang lainnya. Sebab, keharmonisan yang lebih besar tidak akan pernah terwujud bila tidak diawali dari keharmonisan dalam skala kecil. Misal mendahulukan akur dan harmonis dengan keluarga dan tetangga dekat, sebelum dengan saudara sekota atau senegara. Wallahu a'lam bish-shawab